Risk/Reward Ratio Adalah Holy Grail Dalam Trading Forex




Pada kenyataannya trading forex adalah mengenai probabilitas. Trader yang menerapkan perhitungan risk/reward ratio pada setiap posisi tradingnya dan dilakukan dengan disiplin akan mendapatkan profit yang konsisten. Kita bisa bebas memilih strategi apa saja untuk diterapkan dalam trading, tetapi dengan setting risk dan reward yang memadai sangat mungkin diperoleh profit yang konsisten walaupun setup strategi trading kita belum benar-benar matang. Penerapan risk/reward ratio memberi trader kesempatan yang sama untuk memperoleh profit yang konsisten, oleh karena itu bisa dikatakan bahwa metode risk/reward adalah ‘holy grail’ dalam trading, dan hal yang paling utama disamping faktor disiplin dan pengendalian emosi.



Menetapkan level risk dan reward
Hal pertama yang seharusnya dilakukan trader dalam setup strategi tradingnya adalah menghitung resiko yang berani untuk ditanggung agar hasil tradingnya realistik.
Ketika menghitung risk dan reward, trader sering melakukan kesalahan dengan menentukan reward terlebih dahulu atau setting stop loss level yang terlalu dekat jaraknya dengan entry level, yang menyebabkan strateginya tidak berjalan dengan baik.
Berpatokan pada probabilitas harga pasar dalam menetukan risk dan reward, yang perlu ditentukan terlebih dahulu adalah resikonya, baru kemudian reward yang dihitung sebagai kelipatan dari resiko. Dengan menentukan resiko terlebih dahulu, kita akan lebih peduli pada resikonya daripada reward yang akan diperoleh.
Risk management yang efektif akan menghasilkan profit yang konsisten dalam trading. Level reward biasanya ditentukan 1, 2 atau 3 kali dari resikonya, demikian pula jika kita gunakan metode trailing stop dengan menggeser level stop lossnya, hendaknya juga pada 1, 2 atau 3 kali dari level resiko yang telah kita tentukan.
Beberapa contoh penerapan level risk dan reward
Contoh berikut adalah EUR/USD pada 1-hour chart. Tampak bentukan pin bar yang valid dan dikonfirmasikan oleh resistance daily dan momentum bearish yang memberi sinyal yang kuat untuk posisi sell.
Kita berikan tanda garis horisontal pada level tertinggi pin bar sebagai level stop loss, dan level stop loss kita adalah 1.3656, satu pip diatas level tertinggi pin bar. Entry level kita pada level terendah pin bar saat tertembus (break), yaitu pada 1.3611, satu pip dibawah level terendah pin bar. Total risk = 1.3656 - 1.3611 = 45 pip. Jika kita main dengan minilot, atau 1 pip = 1$, maka resiko kita adalah 45$, bukan 45 pip.
Karena kita bisa saja mempunyai berbagai posisi dengan lot yang berbeda-beda, maka hendaknya dibiasakan untuk menghitung risk dan reward dalam satuan $, bukan pip, tetapi memberikan tanda risk dan reward pada chart dengan satuan pip.
          
Seperti terlihat pada gambar berikut, level-level rewardnya kita tentukan pada 1, 2 atau 3 kali dari resikonya, yaitu pada 45 pip, 90 pip atau 135 pip. Karena kita trading dengan 1-hour chart, dengan sinyal price action yang terjadi, stop loss 45 pip terasa lebih ketat dibandingkan jika kita trading dengan daily chart.
            

Berikut daily chart XAG/USD (silver). Bersamaan dengan momentum bullish terbentuk fakey pin bar yang memberi sinyal buy. Resiko kita tetapkan sedikit dibawah level pin bar sebesar 1.13 dari selisih harga atau 113 pip. Reward level masing-masing pada 1R (1 X Risk level), atau 2R (2 X Risk level) atau 3R (3 X Risk level). Jika kita trading dalam mini lot, 1 pip = 1$, sehingga total resiko = $113, sedang reward masing-masing pada  $113 (1R), $226 (2R) dan $339 (3R). Seperti terlihat pada chart dibawah, ketika telah tercapai reward 3R, pin bar selanjutnya terbentuk yang memberi sinyal sell.
            

Trailing stop

Untuk memperoleh profit yang optimal, kita terapkan metode trailing stop pada tiap-tiap level reward yang telah kita tetapkan.
Dalam hal ini kita tidak perlu menetapkan level exit pada level rewardnya, tetapi menset level stop loss pada tiap level rewardnya jika level ini telah terlampaui, sehingga akan tetap memperoleh profit jika arah pergerakan harga masih sesuai dengan asumsi yang kita telah prediksikan.
Dengan metode ini kita harus memonitor pergerakan harga agar setting trailing stop bisa diterapkan. Cara ini tepat diterapkan pada kondisi pasar yang trending dengan kuat.
Sebagai illustrasi, perhatikan chart daily AUD/USD berikut ini :
                   
Dengan menerapkan metode trailing stop, kita bisa setting stop loss pada level break-even yaitu sebesar $108 setelah pergerakan harga melampaui level 1R. Harga terus naik dan ketika telah melampaui level 2R, level stop loss digeser ke level 2R atau sebesar $216, dan seterusnya bila harga telah melampaui level 3R, stop loss digeser ke level 3R atau $324.
Dengan demikian profit yang kita peroleh akan maksimal sesuai pergerakan trend, dan jika harga telah melampaui level 3R, kita masih dimungkinkan untuk memperoleh profit 4R atau bahkan 5R.
Metode Risk/Reward menghasilkan profit yang konsisten
Idealnya, kita setting Risk/Reward ratio pada 1:1 atau biasanya dengan 1:2 pada setiap posisi yang kita buka, dengan demikian rata-rata perbandingan loss/profit adalah 1:2 .
Oleh karena itu Risk/Reward dikatakan sebagai ‘holy grail’ dalam trading. Jika metode ini benar-benar diterapkan, akan menghasilkan profit yang konsisten pada trading kita.
Semisal dalam skenario keseluruhan trading, kita loss sebesar 65% dan hanya profit 35%, dengan Risk/Reward ratio sebesar 1:2 dan jumlah trade sebanyak 100, maka kita rugi 65 kali dan profit 35 kali. Katakan kerugian per trade adalah $100, maka total kerugian kita = 65 X $100 = $6500. Karena reward kita 2 kali risk atau $200 sehingga total profit = 35 X $200 = $7000, dan secara keseluruhan kita masih profit $500.
Kesalahan yang dilakukan oleh trader pada umumnya tidak disiplin dalam eksekusi trading sesuai dengan risk dan reward yang telah direncanakan dan ditetapkan sebelumnya. Jika kita benar-benar menerapkan metode risk/reward ratio dengan disiplin pada setiap posisi yang kita buka, dan disertai dengan strategi trading yang memadai, maka penerapan risk/reward ratio ini adalah benar-benar faktor ‘holy grail’ dalam trading.

Sumber : Nial Fuller - www.learntotradethemarket.com


Berlangganan Melalui Email

Silahkan masukan email anda disini
Back to top